Makalah:
MODEL STRATEGI PENGEMBANGAN SDM DAN
PERAN SDM DALAM LINGKUNGAN YANG BERUBAH
OLEH
HARTO KAMBATON
|
: 20911057
|
|
|
|
|
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI
2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur
pada Tuhan Yang Maha Esa ,Berkat rahmatnya dan karunianya akhirnya tugas
Makalah Manajemen Sumber Daya manusia yang bermateri tentang “Model
Strategi Pengembangan Sdm Dan Peran Sdm
Dalam Lingkunganyang Berubah” dapat terselesaikan sebagaimana
waktu yang di harapkan.
Makalah ini kami buat untuk membantu mahasiswa dalam mempelajari pelajaran manajemen sumber daya manusia dengan harapan dapat dimengerti dan di pahami para pembacaNya.
Kami sebagai penulis menyadari bahwa buku panduan ini masih banyak kekurangan, kekeliruan, dan kesalahan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun, sangat kami harapkan demi sempurnanya penulisan tugas ini.
Kendari, 23 November 2011
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.....................................................................................................i
KATA
PENGANTAR.................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG.......................................................................................1
1.2.RUMUSAN
MASALAH...................................................................................3
1.3.TUJUAN DAN
MANFAAT.............................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
2.1.MODEL
STRATEGI PENGEMBANGAN SDM.............................................4
1. Model Manajemen Multi Budaya................................................................4
2. Model
Learning Organization......................................................................5
3. Model
Benchmarking....................................................................................5
4. Model
Gemba Kaizan....................................................................................6
2.2.PERAN
SDM DALAM LINGKUNGAN YANG BERUBAH........................6
BAB III PENUTUP
3.1.KESIMPULAN..................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Sumber daya
manusia (SDM) merupakan salah satu faktor penting dalam pembangunan. Secara
makro, faktor-faktor
masukan pembangunan, seperti sumber daya alam, material dan finansial tidak
akan memberi manfaat secara optimal untuk perbaikan kesejahteraan rakyat bila
tidak didukung oleh memadainya ketersediaan faktor SDM, baik secara kualitas
maupun kuantitas. Pelajaran yang dapat dipetik dari berbagai negara maju
adalah, bahwa kemajuan yang dicapai oleh bangsa-bangsa di negara-negara
tersebut didukung oleh SDM yang berkualitas. Jepang, misalnya, sebagai negara
pendatang baru (late comer) dalam kemajuan industri dan ekonomi memulai
upaya mengejar ketertinggalannya dari negara-negara yang telah lebih dahulu
mencapai kemajuan ekonomi dan industri (fore runners) seperti Jerman,
perancis dan Amerika dengan cara memacu pengembangan SDM (Ohkawa dan Kohama
1989).
Pengembangan SDM pada intinya
diarahkan dalam rangka meningkatkan kualitasnya, yang pada gilirannya akan
dapat meningkatkan produktivitas. Hasil berbagai studi menunjukkan, bahwa
kualitas SDM merupakan faktor penentu produktivitas, baik secara makro maupun
mikro. Sumber Daya Manusia (SDM) secara makro adalah warga negara suatu bangsa
khususnya yang telah memasuki usia angkatan kerja yg memiliki potensi untuk
berperilaku produktif (dengan atau tanpa pendidikan formal) yg mampu memenuhi
kebutuhan hidup sendiri dan keluarganya yang berpengaruh pada tingkat
kesejahteraan masyarakat di lingkungan bangsa atau negaranya.
Kualitas SDM Makro sangat
dipengaruhi oleh kualitas kesehatan (fisik dan psikis), kualitas pendidikan
informal dan formal (yang berhubungan dengan keterampilan/keahlian kerja),
kepribadian terutama moral/agama, tingkat kesejahteraan hidup dan ketersediaan
lapangan kerja yang relevan.
Dalam konteks mikro, Sumber Daya
Manusia adalah manusia/orang yang bekerja di lingkungan sebuah organisasi yang
disebut pegawai, karyawan, personil, pimpinan / manajer, pekerja, tenaga kerja,
majikan buruh dll. Di lingkungan organisasi bidang pendidikan adalah semua
pegawai administratif, pendidik /guru, dosen serta tenaga kependidikan lainnya.
Dalam kenyataannya manusia (SDM)
dengan organisasi sebagai wadah untuk mewujudkan hakikat kemanusiaan dan untuk
memenuhi kebutuhan (need) manusia memiliki hubungan yang sangat / kuat.
Hubungan tersebut sebagai berikut :
a. Manusia membutuhkan organisasi
|
-
Organisasi membutuhkan manusia
|
b. Manusia penggerak organisasi
|
-
Tanpa manusia organisasi tidak akan berfungsi
|
c. Manusia berorganisasi untuk
memenuhi kebutuhannya
|
-
Semua kebutuhan manusia merupakan obyek organisasi
|
|
|
Oleh karena itu SDM diperlukan oleh
setiap institusi kemasyarakatan dan organisasi. Berbagai institusi
kemasyarakatan, seperti institusi keluarga, institusi ekonomi, dan institusi
keagamaan, SDM merupakan unsur penting dalam pembinaan dan pengembangannya. Demikian
pula dalam organisasi, SDM berperan sangat penting dalam pengembangannya,
terutama bila diinginkan pencapaian tujuan yang optimal. Bila tujuan akhir
setiap kegiatan pembangunan, baik dalam konteks makro maupun mikro, adalah
peningkatan taraf hidup, maka optimalisasi pencapaian tujuan itu adalah
terpenuhinya kebutuhan dasar manusia secara optimal. Berdasarkan konsep di
atas, dukungan SDM yang berkualitas sangat menentukan keoptimalan keberhasilan
pencapaian tujuan itu.
1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang
telah dikemukakan diatas, maka permasalahan yang diangkat dalam makalah ini
adalah :
1. Apakah Sumber daya
manusia (SDM) merupakan salah satu faktor penting dalam pembangunan ?
2. Bagaimanakah
model-model strategi pengembangan Sumber
Daya Manusia ?
3. Bagaimana
peran SDM dalam lingkungan yang berubah ?
1.2.Tujuan dan Manfaat
1.
Tujuan
·
Untuk mengetahui sumber daya manusia sebagai salah
satu faktor penting dalam pembangunan.
·
Untuk mengetahui model-model strategi pengembangan Sumber Daya Manusia dan peran
SDM dalam lingkungan yang berubah.
2.
Manfaat
Adapun
manfaat dari makalah ini adalah :
·
Sebagai sumber bacaan dan tambahan bagi semua pihak
yang ingin mengetahui model strategi
pengembangan sumber daya manusia dan peran SDM dalam lingkungan yang
berubah.
·
Sebagai bahan perbandingan dengan makalah lain yang
mengangkat masalah yang ssam.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.MODEL
STRATEGI PENGEMBANGAN SDM
1.
Model Manajemen Multi Budaya
Makna
manajemen multi budaya ialah upaya mengelola budaya yang berbeda-beda, memberdayakanya
sehingga dapat meningkatkan kinerja suatu organisasi, baik secara internal
maupun eksternal. Pemahaman manajemen multi budaya sangat penting, karena
keragaman yang bersifat multi budaya dalam struktur dan komposisi angkatan
kerja (personal), adanya perpaduan budaya organisasi yang berbeda. Esensi dari
manajemen multi budaya terletak pada komunikasi, baik melalui kata-kata, benda
material, maupun perilaku yang didasarkan pada informasiyang sebaik mungkin
tentang keseragaman budaya tersebut.
Pentingnya
peranan komunikasi dalam manjemen multi budaya, maka di perlu direkayasa
model-model komunikasi yang sesuai kasus-kasus yang dihadapai. Dibawah ini
contoh model komunikasi multi budaya:
Gambar 2.2 : Model Kepercyaan, Nilai dan Komunikasi
Multi Budaya
Prinsip-prinsip
manajemen multi budaya penting diterapkan sebagai sala satu upaya peningkatan
kwalitas interaksi antar budaya melalui komunikasi yang baik, sehingga terwujud
saling pengertian, membangun kepekaan budaya yang terpenting tidak lagi
menganggap SARA sebagai momok, tapi justru sumber kekuatan dan peluang dalam
mewujudkan konsep persatuan dan keragaman.
2.
Model
Learning Orgaanization
Hal
menarik dari prinsip learning organization ( organisasi pembelajaran ) ialah
prinsip peningkatan kinerja secara kelompok sehingga tuntunan keteraturan yang
saling terkait dapat diproses melalui upaya peningkatan kesadaran dan kepekaan,
sikap dan keyakinan serta upaya meningkatakan keahlian dan kemampuan secara
bersama melalui gagasan-gagasan penuntun, teori, metode dan alat, akan
dapatmenghasilkan perbaikan kinerja organisasi, bukan hanya peorangan.
Organisasi
pembelajaran didasarkan pada lima prinsip disiplin belajar, yakni kesiapan pribadi untuk secara mental
membangun visi bersama, dikemas dalam pembelajaran tim/kelompok dengan
berprinsip berpikir sistem, bukan analisis yang terpisah-pisah. Pembelajaran
tim hendaklah diartikan sebagai upaya bersama meningkatkan profesionalisme
dengan berfikir sistem, sehingga didapat kemampuan untuk melihat dan memecahkan
masalah secara komprehensif integral, sehinggga hasilnya lebih berkualitas,
objektif dan dapat diterima semua pihak.
3.
Model
Benchmarking
Benchmarking
diartikan sebagai salah satu upaya meningkatkan kirnerja maupun produk atau
jasa/pelayanan yang lebih baik dengan pemanfaatkan pengembangan
teknologi/teknik/metode yang lebih maju ditempat/negara lain dengan cara yang
jujur, bukkannya meniru secara gelap. Meniru dan memodifikasi secara jujur
artinya kita meminta izin dan bekerja
sama dengann pemilik patentnya.
4.
Model
Gemba Kaizen
Gemba
Kaizen adalah kisah perbaikan mutu sepanjang waktu di tempat kerja yang
meliputi langkah-langkah pokok yakni diawali dengan menetapkan tema, latar
belakang dan sasaran, mementukan ppenyebab melalui analisis data, menetapkan
tindakan penanggulangan, memastikan hasil dan dampaknya, menetapkan atau
merubah standar yang ada agar kwalitas meningkat dan masalah-masalah teratasi,
evaluasi dan rencana selanjutnya agar terus menerus berputar, sehingga kwalitas
produk makin baik dan diperoleh dengan keyakinan dan gairah kerja yang tinggi.
2.2.PERAN
SDM DALAM LINGKUNGAN YANG BERUBAH
SDM
merupakan aset organisasi yang sangat fital, karena itu keberadaan dalam
organisasi atau perusahaan tidak bisa digantikan oleh sumber daya lain.
Betapapun modern teknologi yang
digunakan atau seberapa banyak daya yang disiapkan, namun tanpa dukkungan SDM
yang memiliki kemampuan profesional, semua menjadi tidak bermakna. Persoalan
yang muncul adalah bagi mana cara mendapat SDM profesianal sesuai kualifikasi
yang dibutuhkan, dan bagi mana mereposisi peran SDM dalam menghadapi tantangan
bisnis global.
Dinamika
organisasi berjalan mengikuti perubahan dinamika kehidupan manusia, yang
mengarah pada kontinuitas proses pembelajaran menuju pengembangan sumber daya
insani yang selaras dengan nilai kehidupan masyarakat dan dapat memicu kemajuan
organisasi, keberhasilan organisasi merealisasikan visi dan misinya ditentukan
oleh sinergi dari semua unsur yang terlibat didalamnya, baik internal maupun
eksternal.
Eksistensi
SDM dalam kondisi lingkungan yang terus berubah tidak dapat dipungkiri, oleh
karena itu dituntut kemampuan beradaptasi yang tinggi agar mereka tidak tegilas
oleh perubahan itu sendiri, SDM dalam organisasi harus senantiasa berorientasi
terhadap visi, misi, tujuan, dan sasaran organisasi dimana dia berada didalamnya, perumusan visi dan
misi membutuhkan kontribusi pemikiran dan partisipasi aktif banyak pihak, hal
ini akan tumbuh dan berkembangan dalam iklim organisasi pembelajaran yang mampu
mensinergikan berbagai kepentingan.
Visi
yang benar akan menjadi daya tarik bagi berbagai pihak untuk membentuk
komitmen, selanjutnya untuk menunjang ketercapaian visi dibutuhkan adanya misi
yang dirumuskan dengan jelas. Misi menampilkan eksistensi organisasi
dimasyarakat, dan biasanya dirumuskan dalam bentuk kegiatan-kegiatan nyata yang
akan dilakukan organisasi untuk mengantisipasi berbagai masalah dalam
merealisasikan visinya.
Terkaait
dengan posisi SDM dalam organisasi, maka lingkungan internal yang dijumpai
mereka akan menyangkut kondisi organomis dlam hubungannya dengan lingkungan
fisik dan sosial. Lingkungan fisik organisasi menyangkut sarana dan prasarana
kerja, serta kondisi alam sekitar. Lingkungan sosial dalam organisasi terbentuk
karena adanya interaksi antar pekerja, komunikasi pegawai atau bawahan dengan
pemimpin atau atasan serta budaya organisasi yang berkembang didalamnya.
Lingkungan eksternal organisasi menyangkut hubungannya dengan konsumen,
pesaing, distributor, penyalur tenaga, lembanga pemerintah, lembanga keuangan,
serikat pekerja, media masa, dan spesial
interest groups
Seiring
dengan dengan dinamika kehidupan manusia dan perkembangan organisasi yang
semakin kompetitif, maka kondisi lingkungan tersebut diatas ( internal dan
eksternal) juga akan terus mengalami perubahan dan penyesuai. Banyak cara yang
dapat dilakukan untuk mengantisipasi dan merespon perubahan tersebut, dan
strategi utama untuk melakukan perubahan antar lain dengan melakukan hal-hal
berikut :
a. Pengendalian
diri secara lebih baik dengan disertai kearifan.
b. Beradaptasi
dengan perubhan yang terjadi sambil mengubah paradigma berpikir dan bertindak.
c. Komunikasi
yang efektif untuk membangun kepercayaan dan membangkitkan networking.
d. Penyelarasan
dan atau menyeimbangkan antara kematangan intelektual Quation ( IQ ), emosional
Quotaion ( EQ ), dan spritual Quotion ( SQ ).
Dengan
strategi diatas, sekurang-kurangnya SDM dalam organisasi akan melakukan
berbagai upaya u ntuk menyesuaikan diri dengan tuntutan global yang cenderung
bersifat tanpa batas. Seiring dengan kebutuhan tersebut, mendorong
perlunyarekonseptualisasi dan perubahan paradigma manajemen, oreontasi
manajemen tidak lagi pada analisis internal melalui cara berpikir rasional,
mekanistik, dan birokratik, melainkan bergeser pada sisi lain yang lebih luas
yaitu dengan menekankan pentingnya analisis lingkungan eksternal sebagai
pondasi dalam merancang tindakan internal.
BAB
III
P
E N T U P
3.1.Kesimpulan
Berdasarkan
hasil pemaparan diats, maka kesimpulan dalam makalah ini yaitu Esensi dari
manajemen multi budaya terletak pada komunikasi, baik melalui kata-kata, benda
material, maupun perilaku yang didasarkan pada informasiyang sebaik mungkin
tentang keseragaman budaya tersebut. Organisasi pembelajaran didasarkan pada
lima prinsip disiplin belajar, yakni
kesiapan pribadi untuk secara mental membangun visi bersama, dikemas
dalam pembelajaran tim/kelompok dengan berprinsip berpikir sistem, bukan
analisis yang terpisah-pisah.
Benchmarking
diartikan sebagai salah satu upaya meningkatkan kirnerja maupun produk atau
jasa/pelayanan yang lebih baik. Gemba Kaizen adalah kisah perbaikan mutu
sepanjang waktu di tempat kerja.Dalam menghadapi situasi lingkungan yang terus
berubah menuntut peran pergeseran SDM,
dari paradigma lama menuju keparadigma baru yang berfokus pada empowering human
capital dalam menjalankan knowledge manajemen.
DAFTAR
PUSTAKA
Tjutju
Yuniarsih. Suwatno, 2009. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Bandung; Alfabeta.
Artikel yang sangat bagus, terima kasih atas ilmunya pak. Semoga bisa bermanfaat buat kita semua :)
BalasHapusStrategi Pengembangan Sumber Daya Manusia
BalasHapus