Minggu, 15 April 2012

SALAWAT DALAM SENI PERTUNJUKAN TARI


1.      Musik Islam
Jenis musik berupa lagu yang dinyayikan penyayi tunggal pada paduan suara secara bergantian, diringi rebana yang dimainkan dalam pola berbeda, dan apabila pola-pola tersebut dipadukan akan menyatu, menghasilakan sebuah tatanan musik rumit. Alat musik setempat dapat juga ditambahkan, walaupun tidak sejenis rebana. Lirik lagu merupakan campuran bahasa sehari-hari dan bahasa arab yang disesuaikan dengan sistem pengucapan setempat. Teks dibagi dalam dua bagian yaitu:
1.      Berbahasa setempat dengan isi beragam
2.      Berbahasa arab berisi pujian serta ajaran dan kisah Nabi.
Ciri khas Salawat ada 3 yaitu:
1.      Salawat adalah penggunaan rebana secara menonjol yang dalam bahasa jawa dikenal trebang atau terbang dan musiknya disebut trebangan atau terbangan.
2.      Salawat atau sholawat yaitu doa piji-pujian dalam bahsa arab yang dinyayikan.
3.      Penataan susunan nadanya/aransemen salawat belum pernah diteliti untuk secara tepat menentukan mengapa susunan nadanya bernuangsa Islam.
Namun bagi telinga tradisional musik salawat mempunyai nuangsa Islami khas adalah benar bahwa rebana merupakan instrumen utama jenis musik ini, tetapi tidak harus selalu demikian, tidak adanya rebana bukanlaj penghalang bagi orang untk menghasilkan suara yang diinginkan. Suatu bentuk musik salawat khas berkembang di pulau lombok diantara orang Islam suku Sasak. Konon pada perayaan keagamaan para pemusik rebana yang disewa ternyata tidak muncul, hari pun mulai sore dan semakin gelap, setelah berembung sebentar tujuh orang tampil mereka berlutut dilantai membentuk setengah lingkaran dan mendadak terdengar irama tabuhan tiga rebana bergantian dibarengi suara gendang dan kemplik ( gong kecil yang ditabuh secara tetap untuk mempertegas irama) dan kemudian salawat. Rupanya tiga orang santri menirukan bunyi tiga jenis rebana dengan mulut, santri keempat menirukan irama gendang dan santri kelima suara kempluk. Nyanyian salawat biasanya sangat bersemangat dan dibawakan dalam bentuk paduan suara oleh banyak orang. Dalam kasus sasak para pemusik berhenti bermusik agar dapat ikut serta bernyanyi jadi musik disuarakan bergantian dengan lagu. Sifat khas ragam salawat suku sasak adalah tangan dibiarkan bergerak, ada larangan menari ketika membawakan ajaran dan kisah Nabi, disamping itu seorang tidak diperbolehkan berdiri dan harus duduk khidmat di lantai.
2.      Tari Zapin
Tari zapin terdapat di hampir seluruh pesisir Indonesia, terutama di daerah-daerah yang pengaruh Islamnya kuat yang masing-masing memiliki ragam tari zapin yang khas. Makna zapin yaitu kata zapin mempunyai beragam tafsir yang semuanya dari  bahasa arab. Masyarakat keturunan Arab diBondowoso menghubungkan zapin dengan katazafin (langkah, melangkah) zaf ( alat petik berdawai 12 pengiring tari) dan al-zafn (mengambil langkah atau menggangkat satu kaki). Gerak tari zapin menitik beratkan pada gerak kaki, gerak isyarat tangan dan lengan bertindak sebagai penyeimbang dan mempunyai bentuk sendiri, mengayuh bebas, mengayuh bebas memegang bagian depan kemeja dengan satu tangan dan tangan lain dibelakang, telapak tangan terbuka atau mengempel dengan jari telunjuk menunjuk dengan anggun.
Zapin arab berasal dari gendang bersisi dua kepala sebagai pengiring. Kedua sisi gendang bergaris tengah 15-20 cm,dan bergaris tengah 30-40 cm diberi selaput ketat dari kulit anak sapi atau kambing.susunan nada dibawahkan oleh seruling bambu berlubang lima.tari zapin dimulai dengan julus yakni sepasang penari pria berhadapan dengan pemusik ketika musik dimulai.ketika musik mulai penari berdiri dalam sikap memberi hormat kepada pemusik dengan tangan diangkat dan tekapak tangan dikatupkan.mereka melangkah maju mundur bersamaan dengan musik,mereka bergerak membentuk angka delapan.langkah dasar ini diulang setelah melesaikan langkah atau gerakan tari diikuti oleh gerak melangkah maju ganti satu kaki belakang,kemudian berputar ditempat dan  duduk dengan satu kaki dilepas gerakan berbentuk angka delapan diikuti langkah bebas kemudian diulangi lagi.
Zapin melayu mempunyai anyak gaya dan langkah sesuai daerahnya.pola tari serupa dengan zapin arab.jumlah langkah yang digunakan masing-masing zapin tergantung sipenari.zapin melayu berbeda dengan zapin arap dalam hal penari menhadap penonton dan bukan pemusik.langkah pembuka sederhana hanya melangkah maju,berjingkat dengan kaki rapat setiap empat hitungan,menekan atau menyapu lantai dengan tumit atau mengangkat satu kaki,berputar 180 derajat kembali pada sikap semula dengan langkah sama dan kembali berputar 180 derajat sehinga akhirnyamenghadap kepenonton.instrumen musik pengiring sama dengan zapin gambus.Beberapa zapin melayu menggunakan peralatan tari dan nama tarinya sesuai dengan namaperalatan tari tersebut.Waktu pertunjukan zapin umumnya dipentaskan pada acara-acara tertentu seperti upacara khitanan,permandian,dan peringatan besar islam.pada awalnya para penari semuanya lelaki namun berpasangan dengan mengenakan sarung kemeja dan kopiah hitan dengan songket (sarung tenun benag emas) dan ikat kepala destar.
Zapin arab tetap dibawahkan oleh penari lelaki,tetapi zapin melayu sekarang juga dibawahkan oleh kelompok penari perempuan,atau lelaki dan perempuan.penari perempuan menggunakan sarung songket baju kurung atau kebaya panjang dan selendang.selendang mungkin dikenakan dikepala menutupi rambut,diselempangkan menyilang dada,atau mengikat pinggang.Bila rambut tidak ditutupi selendang disangkutkan  pada sanggul dan dihias dengan beberapa hiasan  penjempit rambut atau bunga-bunga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar