1.
Musik
Islam
Jenis
musik berupa lagu yang dinyayikan penyayi tunggal pada paduan suara secara
bergantian, diringi rebana yang dimainkan dalam pola berbeda, dan apabila
pola-pola tersebut dipadukan akan menyatu, menghasilakan sebuah tatanan musik
rumit. Alat musik setempat dapat juga ditambahkan, walaupun tidak sejenis
rebana. Lirik lagu merupakan campuran bahasa sehari-hari dan bahasa arab yang
disesuaikan dengan sistem pengucapan setempat. Teks dibagi dalam dua bagian yaitu:
1. Berbahasa
setempat dengan isi beragam
2. Berbahasa
arab berisi pujian serta ajaran dan kisah Nabi.
Ciri
khas Salawat ada 3 yaitu:
1. Salawat
adalah penggunaan rebana secara menonjol yang dalam bahasa jawa dikenal trebang
atau terbang dan musiknya disebut trebangan atau terbangan.
2. Salawat
atau sholawat yaitu doa piji-pujian dalam bahsa arab yang dinyayikan.
3. Penataan
susunan nadanya/aransemen salawat belum pernah diteliti untuk secara tepat
menentukan mengapa susunan nadanya bernuangsa Islam.
Namun
bagi telinga tradisional musik salawat mempunyai nuangsa Islami khas adalah
benar bahwa rebana merupakan instrumen utama jenis musik ini, tetapi tidak
harus selalu demikian, tidak adanya rebana bukanlaj penghalang bagi orang untk
menghasilkan suara yang diinginkan. Suatu bentuk musik salawat khas berkembang
di pulau lombok diantara orang Islam suku Sasak. Konon pada perayaan keagamaan
para pemusik rebana yang disewa ternyata tidak muncul, hari pun mulai sore dan
semakin gelap, setelah berembung sebentar tujuh orang tampil mereka berlutut
dilantai membentuk setengah lingkaran dan mendadak terdengar irama tabuhan tiga
rebana bergantian dibarengi suara gendang dan kemplik ( gong kecil yang ditabuh
secara tetap untuk mempertegas irama) dan kemudian salawat. Rupanya tiga orang
santri menirukan bunyi tiga jenis rebana dengan mulut, santri keempat menirukan
irama gendang dan santri kelima suara kempluk. Nyanyian salawat biasanya sangat
bersemangat dan dibawakan dalam bentuk paduan suara oleh banyak orang. Dalam
kasus sasak para pemusik berhenti bermusik agar dapat ikut serta bernyanyi jadi
musik disuarakan bergantian dengan lagu. Sifat khas ragam salawat suku sasak
adalah tangan dibiarkan bergerak, ada larangan menari ketika membawakan ajaran
dan kisah Nabi, disamping itu seorang tidak diperbolehkan berdiri dan harus
duduk khidmat di lantai.
2.
Tari
Zapin
Tari
zapin terdapat di hampir seluruh pesisir Indonesia, terutama di daerah-daerah
yang pengaruh Islamnya kuat yang masing-masing memiliki ragam tari zapin yang
khas. Makna zapin yaitu kata zapin mempunyai beragam tafsir yang semuanya dari bahasa arab. Masyarakat keturunan Arab
diBondowoso menghubungkan zapin dengan katazafin (langkah, melangkah) zaf (
alat petik berdawai 12 pengiring tari) dan al-zafn (mengambil langkah atau
menggangkat satu kaki). Gerak tari zapin menitik beratkan pada gerak kaki,
gerak isyarat tangan dan lengan bertindak sebagai penyeimbang dan mempunyai
bentuk sendiri, mengayuh bebas, mengayuh bebas memegang bagian depan kemeja
dengan satu tangan dan tangan lain dibelakang, telapak tangan terbuka atau
mengempel dengan jari telunjuk menunjuk dengan anggun.
Zapin
arab berasal dari gendang bersisi dua kepala sebagai pengiring. Kedua sisi
gendang bergaris tengah 15-20 cm,dan bergaris tengah 30-40 cm diberi selaput
ketat dari kulit anak sapi atau kambing.susunan nada dibawahkan oleh seruling
bambu berlubang lima.tari zapin dimulai dengan julus yakni sepasang penari pria
berhadapan dengan pemusik ketika musik dimulai.ketika musik mulai penari
berdiri dalam sikap memberi hormat kepada pemusik dengan tangan diangkat dan
tekapak tangan dikatupkan.mereka melangkah maju mundur bersamaan dengan
musik,mereka bergerak membentuk angka delapan.langkah dasar ini diulang setelah
melesaikan langkah atau gerakan tari diikuti oleh gerak melangkah maju ganti
satu kaki belakang,kemudian berputar ditempat dan duduk dengan satu kaki dilepas gerakan
berbentuk angka delapan diikuti langkah bebas kemudian diulangi lagi.
Zapin
melayu mempunyai anyak gaya dan langkah sesuai daerahnya.pola tari serupa
dengan zapin arab.jumlah langkah yang digunakan masing-masing zapin tergantung
sipenari.zapin melayu berbeda dengan zapin arap dalam hal penari menhadap
penonton dan bukan pemusik.langkah pembuka sederhana hanya melangkah
maju,berjingkat dengan kaki rapat setiap empat hitungan,menekan atau menyapu
lantai dengan tumit atau mengangkat satu kaki,berputar 180 derajat kembali pada
sikap semula dengan langkah sama dan kembali berputar 180 derajat sehinga
akhirnyamenghadap kepenonton.instrumen musik pengiring sama dengan zapin
gambus.Beberapa zapin melayu menggunakan peralatan tari dan nama tarinya sesuai
dengan namaperalatan tari tersebut.Waktu pertunjukan zapin umumnya dipentaskan
pada acara-acara tertentu seperti upacara khitanan,permandian,dan peringatan
besar islam.pada awalnya para penari semuanya lelaki namun berpasangan dengan
mengenakan sarung kemeja dan kopiah hitan dengan songket (sarung tenun benag
emas) dan ikat kepala destar.
Zapin
arab tetap dibawahkan oleh penari lelaki,tetapi zapin melayu sekarang juga
dibawahkan oleh kelompok penari perempuan,atau lelaki dan perempuan.penari
perempuan menggunakan sarung songket baju kurung atau kebaya panjang dan
selendang.selendang mungkin dikenakan dikepala menutupi rambut,diselempangkan
menyilang dada,atau mengikat pinggang.Bila rambut tidak ditutupi selendang
disangkutkan pada sanggul dan dihias
dengan beberapa hiasan penjempit rambut
atau bunga-bunga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar